Terkabul atau Tidaknya Sebuah Hajat Itu Bukan Karena Doanya, Tapi Karena Anugrah Dari Kuasanya


Kesempatan terkabulnya doa hendak terus menjadi terbuka lebar dengan melaksanakan 2 perihal.


Yang awal tingkatkan mutu ibadah dengan melaksanakan ibadah serta menghindari larangan- Nya seoptimal bisa jadi, serta dengan sekuat tenaga.

Yang kedua, memperbarui keimanan dengan memelihara kemurnian iman serta menghindari syirik.


Buat memesatkan terkabulnya doa, manusia diperbolehkan memakai wasilah ataupun perantaraan, asalkan cocok dengan syariat (tawassul masyru).


Tidak boleh bertawasul memakai metode yang tidak dicintai ataupun tidak diridhai Allah SWT.


Salah satu terkabulnya doa yaitu dengan Bertawasul.

Bertawasul dengan beramal saleh. Tiap hamba, dalam meminta sesuatu permintaan kepada Tuhannya, hendaknya dengan menyebut- nyebut amalnya yang sangat baik, semacam shalat, puasa, keimanan, ketauhidan, kecintaan, dalam meninggalkan kemaksiatan, serta lain sebagainya.


Perihal ini sempat dicoba oleh Ashhabul Ghar (orang- orang yang terperangkap dalam gua).


Diceritakan, mereka berdoa kepada Allah SWT dengan mengajukan amal- amal saleh yang sempat mereka jalani supaya Allah SWT membukakan pintu gua yang tertutup batu besar.


Amal saleh tersebut antara lain, melindungi diri dari zina serta memegang amanah atas upah pegawai. (HR. Bukhari serta Muslim)


Seperti Team Maroko yang menang kemarin, itu juga berkah tawasul dengan membaca Al-Fatikah. 

Post a Comment

Previous Post Next Post